Dua tahun Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) di bawah kepemimpinan Gubernur H. Mahyeldi dan Wakil Gubernur, Audy Joinaldy, sejak dilantik oleh Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), 25 Februari 2021 lalu, di Istana Negara, Bahwa masyarakat 85,2 persen Puas/Sangat Puas dengan kenerja Pasangan Buya Mahyeldi- Uda Audy ini.
Informasi hasil survey ini disampaikan oleh seniro aktivis, Mantan Presiden BEM KM Universitas Andalas, dikantornya Jakarta. Katanya yang menarik itu adalah tingginya tingkat kepuasan masyarakat Minang atas kepemimpinan kader PKS tersebut.
Namum partai pemenang jika dilakukan Pemilihan Umum secara proporsional tertutup saat ini, maka yang menang itu Partai Gerindra, Partai Demokrat, PKS, Partai Nasdem. Setelah itu menyusul PAN, P Golkar, PPP, PDIP, P Ummat, dan lainnya.
Disamping itu juga disampaikannya tentang tokoh-tokoh potensial yang jadi Calon Gubernur Sumatera Barat di tahun 2024 yaitu Andre Rosiade, Mulyadi, Sutan Riska, Suhatri Bur, Genius, Beni Utama, Fadli Amran. Uraian diatas nampak dalam radar riset yang itu tidak dipublis secara resmi.
Secara pribadi Penulis mengamini data hasil survey diatas, memang itu kondisi yang dirasakan publik Sumatra Barat menurut penulis bahwa 85an sampai 75an persen Puas/Sangat Puas dengan kenerja Buya Mahyeldi-Uda Audy, dan Kurang/Tidak Puas hanya 15an sampai 20an persen.
Menurut pemikiran Penulis, tingginya kepuasan masyarakat Sumbar ini dikarenakan pasangan Mahyeldi-Audy sudah melakukan kerja keras untuk merealisasikan keinginan masyarakat dan program unggulan (Progul) dalam waktu dua tahun ini.
Seperti di sektor pertanian menunjukan dampak yang sangat baik dengan indikator meningkatnya Nilai Tukar Petani (NTP) mencapai 107,26% pada 2021, meningkat menjadi 110,41% pada 2022. Jauh melebihi target yang dicantumkan dalam RPJMD, yaitu100.99%.
Sektor pertanian ini wajar dirasakan dampaknya oleh masyarakat karena Mahyeldi-Audy secara Progul telah memberikan bantuan langsung untuk meningkat kesejahteraan masyarakat petani dengan memberikan bantuan bibit, bantuan alat-alat pertanian (Alsintan) dan lainya dari produk lokal.
Setelah itu kondisi kesejahteraan masyarakat juga semakin baik. Ditandai dengan indikator angka kemiskinan sebesar 6,04% kondisi ini lebih baik dari target pada RPJMD sebesar 6,28 %. Capaian angka kemiskinan 2022 merupakan angka kemiskinan nomor 6 terendah dari semua provinsi secara nasional.
Kemiskinan ekstrem juga terjadi penurunan, pada tahun 2021 mencapai 50.842 jiwa, menurun pada tahun2022 menjadi 43.671 jiwa atau menurun14,10%.
Indikator pelayanan publik yang dinilai oleh Ombudsman, juga mengalami peningkatan signifikan. Di mana pada tahun 2021 berada pada zona kuning dengan nilai 68,52 kualitas.
Namun dari semua pencapaian tersebut, masih banyak target-target dan harapan tokoh, masyarakat yang harus di tuntaskan pasangan asli urang Agam dan Solok ini. Tentu untuk tahun 2023, harapan kebersamaan dan dukungan setiap komponen pemerintahan dan masyarakat sangat di butuhkan.
Doa Penulis semoga Allah SWT memudahkan upaya pasangan ini mewujudkan Sumatera Barat Madani yang Ungguldan Berkelanjutan, walaupundisaat suhu politik sudah mulai memanas lagi[*].
0 Komentar